Senin, 13 Juni 2011

strategi pertumbuhan


BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Strategi pertumbuhan menjadi idola manajer dalam merai sukses usahanya, bahkan ada yang percaya bahwa tanpa pertumbuhan berarti awal dari kematian.
Menurut Higgins & Vince (1993) ada 4 hal yang perlu dipertimbangkan dalam pertumbuhan yakni tipe pertumbuhan, fokus geografis, bagaimana melakukan pertumbuhan dan seberapa cepat hal pertumbuhan diupayakan.
Pertumbuhan integrasi berusaha menyatukan usaha secara vertikal (daru hulu ke hilir) ataupun secara horizontal.
Pertumbuhan diversifikasi bisa bersifat konsentrasi,  misalnya dengan menguasai beberapa macam produk yang dari segi teknologi saling menambah kekuatan produk. Sebaliknya dalam diversifikasi horisontal suatu pengembangan produk baru yang dari segi teknologi berkaitan. Sedangkan dalam diversifikasi konglomerasi baik dari sudut teknologi proses produksi maupun pemasaran bisnisnya yang beranekaragam tidak ada yang berkait.

                        Permasalah
1.      Bagaimana Strategi Konsentrasi itu ?
2.      Bagaimana Strategi Perluasan Pasar itu  ?
3.      Bagaimana Strategi Pengembangan Produk itu ?
4.      Bagaimana Strategi Integrasi Vertikal itu ?
5.      Bagaimana Strategi Integrasi Horizontal itu?
6.      Bagaimana Strategi diversifikasi konsentrik itu ?
7.      Bagaimana Strategi Diversifikasi Konglomerasi itu ?
8.      Bagaimana Strategi Akuisisi, Merger & Joint Venture itu ?



1.2  Tujuan
Untuk mengetahui pada makalah ini:
  1. Untuk Mengetahui Strategi Konsentrasi
  2. Untuk Mengetahui Strategi Perluasan Pasar
  3. Untuk Mengetahui Strategi Pengembangan Produk
  4. Untuk Mengetahui Strategi Integrasi Vertikal
  5. Untuk Mengetahui Strategi Integrasi Horizontal
  6. Untuk Mengetahui Strategi diversifikasi konsentrik
  7. Untuk Mengetahui Strategi Diversifikasi Konglomerasi
  8. Untuk Mengetahui Strategi Akuisisi, Merger & Joint Venture

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Strategi Konsentrasi
Strategi ini dipilih dalam rangka memadukan semua sumber daya untuk mengembangkan lini produk tertentu, penguasaan pasar tertentu dan penguasaan teknologi tertentu.
Suwarno (1996) memberikan gambaran tentang strategi konsentrasi khususnya dari sudut konsentrasi pasar. Menurut pendapatnya strategi tersebut perusahaan berusaha meningkatkan tingkat pengguna barang dari konsumen yang dimiliki.

2.2 Strategi Perluasan Pasar
Perluasan  pasar  sering  melibatkan  duplikasi yang  sebenarnya  dari operasi  bisnis, mungkin dengan perubahan adaptasi yang sedikit. Perluasan pasar  dapat menggunakan keahlian dan teknologi yang sama dan  terkadang bahkan dengan pabrik-pabrik yang sama dan fasilitas operasi  yang sama. Maka, potensi untuk  synergi  adalah besar.
2.2.1 Perluasan Secara Geografis
Ekspansi geografi mungkin melibatkan (perluasan)/perubahan  dari  operasi regional  sampai  ke  nasional, bergerak ke daerah yang lain, atau memperluas ke  negara yang lain. Rockwell Internasional setelah tidak berhasil merangkul pemakai produknya, memutuskan untuk memusatkan perluasan  penjualan dari produk  industrinya ( yang  dikenal  baik  ) di luar USA.  Tujuannya  adalah  menjadi pelopor suplier dari komponen mobil dan truk.
2.2.2 Perluasan Dalam Segmen Pasar Baru
Suatu perusahaan dapat juga tumbuh dengan mencapai segmen pasar baru.Terdapat beberapa cara untuk menengahkan segmen target dan tujuan pertumbuhan :

                    a. Penggunaan produk.
                    b. Saluran distribusi.
                    c. Masa waktu.
                    d. Pemakaian atribut.

2.3 Strategi Pengembangan Produk
Pengembangan produk  dapat terjadi pada berbagai macam tingkatan  dan ini membantu untuk membedakan diantara mereka.
1. Tambahan Features Produk
Keistimewaan produk dapat ditambahkan. Suatu pabrik  mobil  dapat menambahkan sebuah  transmisi  yang akan memperbaiki penetrasinya dari keberadaan pasar yang saling bersaing. Untuk beberapa perusahaan permen kreasi dari bungkusnya merupakan kunci keberhasilan di dalam penjualannya. Jelasnya, beberapa macam perluasan melibatkan hampir semua hal tentang pemasaran, operasinya dan manajemennya.
2. Ekspansi Lini Produk

Jenis kedua dari kegiatan perkembangan produk  ditujukan pada keberadaan pasar untuk memperluas suatu lini produk. Usaha pemasaran dan distribusi sangat  mungkin bahkan  banyak perusahaan akan menjadi  terbiasa  dengan perluasan lini produk. Perluasan lini produk ini tergantung dari beberapa faktor, tentu saja, tapi akan  melibatkan beberapa pertimbangan dari pertanyaan berikut :


·   Akankah para pelanggan beruntun dari suatu  kemam-puan sistem   yang  dibuat mungkin oleh  lini  perluasan produk ?

·   Apakah  perusahaan  yang  potensial,  pemasaran  atau distribusi,  biaya  efesiensinya ada  dari  perluasan lini produk ?

·   Dapatkah  asset / keahlian  diterapkan   ke  ekspansi produk ?

·   Apakah perusahaan memiliki skill dan membutuhkan sumber dalam R&D, perusahaan  dan  pemasaran  untuk menambah usulan berbagai macam produk?


3.  Pengembangan Teknologi Generasi Baru

Pertumbuhan dapat cepat dalam keberadaan pasar dengan menciptakan produk teknologi yang baru. Keputusan untuk  mengejar teknologi  yang baru adalah benar-benar  rumit  untuk pemimpin  pasar yang memiliki minat yang tetap  dalam teknologi lama tapi menghadapi resiko persaingan yang dengan suatu strategi penundaan dan ketidak tarikan

Pertumbuhan bisa didapatkan dari penciptaan produk teknologi  baru  pada pasar yang ada  sekarang.  Compact Disk  dan TV stereo sets adalah contoh pada  pasar  home audio  yang dasar  peningkatan  penjualannya  pada akhir tahun 1980-an.

4. Produk Baru Untuk Pasar Sekarang

Bentuk pertumbuhan  klasik  adalah  mengembangkan kekuatan  pemasaran  dan distribusi  dengan  menambahkan produk yang harmo-nis, produk yang tidak pada lini perluasan tapi sangat berbeda meskipun mereka membagi pelanggan dengan keberadaan produk yang ada.


2.4 Strategi Integrasi Vertikal
Strategi integrasi vertikal (vertical integration strategies) merupakan strategi yang menghendaki perusahaan melakukan penguasaan yang lebih atas distributor, pemasok dan atau para pesaing baik melalui merjer, akuisisi, atau membuat perusahaan sendiri.
Strategi integrasi dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1)      Integrasi ke depan (Forward Integration) merupakan strategi untuk memperoleh kepemilikan atau meningkatkan kendali atas distributor atau pengecer,
2)      Integrasi ke belakang (Backward Integration) merupakan strategi untuk mencari kepemilikan atau meningkatkan kendali atas perusahaan pemasok, dan
3)      Integrasi horisontal (Horizontal Integration) merupakan strategi untuk mengendalikan para pesaing
Perusahan tertarik melakukan integrasi vertikal didasarkan atas alasan:
1) dapat menciptakan "barrier to entry" bagi pendatang baru,
2) memberikan fasilitas investasi,
3) menjaga kualitas produk, dan
4) memperbaiki penjadualan.
Strategi integrasi vertikal juga memiliki kelemahan, yaitu:
1) kelemahan dalam hal biaya,
2) teknologi, dan
3) adanya permintaan berfluktuasi.

2.5 Strategi Akuisisi, Merger & Joint Venture (Aliansi)
Aliansi strategis adalah hubungan formal antara dua atau lebih kelompok untuk mencapai satu tujuan yang disepakati bersama ataupun memenuhi bisnis kritis tertentu yang dibutuhkan masing-masing organisasi secara independen. Aliansi strategis pada umumnya terjadi pada rentang waktu tertentu, selain itu pihak yang melakukan aliansi bukanlah pesaing langsung, namun memiliki kesamaan produk atau layanan yang ditujukan untuk target yang sama. Dengan melakukan aliansi, maka pihak-pihak yang terkait haruslah menghasilkan sesuatu yang lebih baik melalui sebuah transaksi. Rekanan dalam aliansi dapat memberikan peran dalam aliansi strategis dengan sumberdaya seperti produk, saluran distribusi, kapabilitas manifaktur, pendanaan projek, pengetahuan, keahlian ataupun kekayaan intelektual.
2.5.1 Lebih Mendalam Tentang Joint Venture
Joint Venture merupakan suatu pengertian yang luas. Dia tidak saja mencakup suatu kerja sama dimana masing-masing pihak melakukan penyertaan modal (equity joint ventures) tetapi juga bentuk-bentuk kerja sama lainnya yang lebih longgar, kurang permanen sifatnya serta tidak harus melibatkan partisipasi modal. Yang pertama mengarah pada terbentuknya suatu badan hukum, sedangkan pola yang kedua perwujudannya tampak dalam berbagai bentuk kontrak kerjasama (contractual joint ventures) dalam bidang manajemen (management contract), pemberian lisensi (license agreement), bantuan teknik dan keahlian (technical assistance and know-how agreement), dan sebagainya.
Friedman membedakan adanya 2 macam joint venture:
1.            Joint venture yang tidak melaksanakan penggabungan modal, sehingga hanya terbatas pada know-how, yang mencakup bidang tertentu. Know–how disini mencaku pada Technical service agreement, franchise and brand use agreement, contracts and rental agreements.
2.            Equity Joint venture yaitu ditandai oleh partisipasi modal dari masing-masing venture. untuk membedakan jenis pertama dengan jenis kedua, friedman menggunakan istilah (Joint venture) untuk yang pertama, dan equity joint venture untuk jenis yang kedua.
Ada beberapa dasar yang biasanya mendasari dilakukannya penggabungan suatu perseroan atau Joint Venture. Dasar-dasar adalah sebagai berikut:
• Adanya perusahaan baru yang didirikan secara bersama oleh beberapa perusahaan lain.
• Adanya modal joint venture terdiri dari know-how dan modal saham yang disediakan oleh perusahaan-perusahaan pendiri. Kekuasaan ada dipemegang saham terbanyak.
• Perusahaan-perusahaan pendiri joint venture tetap memiliki eksistensi dan kemerdekaan masing-masing.
Bentuk joint venture hanya dikenal dalam rangka kerjasama perusahaan domestik dengan perusahaan perusahaan asing yang melakukan ekspansi bisnis. Ekspansi bisnis diperlukan oleh suatu perusahaan untuk mencapai effisiensi, tingkat kompetitif yang lebih, serta untuk meningkatkan keuntungan perusahaan.
2.5.2 Merger
Ekspansi bisnis dapat dilakukan dalam beberapa metode seperti:
1.      Merger, yaitu penggabungan dari dua atau lebih perusahaan menjadi satu kesatuan yang terpadu. Perusahaan yang dominan dibanding dengan perusahaan yang lain akan tetap mempertahankan identitasnya, sedangkan yang lemah akan mengaburkan identitas yang dimilikinya. Dalam hal ini ada 3 jenis merger:
• Merger Vertikal, yaitu perusahaan masih dalam satu industri tetapi beda level atau tingkat operasional, contohnya adalah perusahaan penerbitan bergabung dengan perusahaan percetakan;
• Merger Horisontal, yaitu perusahaan dalam satu industri bergabung dengan perusahaan di level operasi yang sama. Contohnya seperti pabrik perusahaan penerbitan bergabung dengan penerbitan lainnya;
• Merger Konglomerasi, yaitu tidak adanya hubungan industri pada perusahaan yang diakuisisi yang bertujuan untuk meningkatkan profit perusahaan dari berbagai sumber atau unit bisnis. Contohnya seperti perusahaan IT bergabung dengan perusahaan perkebunan.
2.5.3 Akuisis  
Akuisisi, adalah pembelian suatu perusahaan oleh perusahaan lain atau oleh kelompok investor. Akuisisi sering digunakan untuk menjaga ketersediaan pasokan bahan baku atau jaminan produk akan diserap oleh pasar. Contohnya seperti Aqua diakuisisi oleh Danone, Pizza Hut oleh Coca-Cola, dan lain-lain.

2.6 Strategi Diversifikasi Konsentrik
Menambah produk atau jasa baru, namun masih terkait biasanya disebut diversifikasi konsentrik

2.7 Strategi Diversifikasi Konglomerasi
Menambah produk dan jasa baru yang tidak disebut diversifikasi konglomerat.

2.8 Strategi Integrasi Horizontal
Menambah produk atau jasa baru yang tidak terkait untuk pelanggan yang sudah ada disebut diversifikasi horizontal.


BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1.      Strategi Konsentrasi
Strategi ini dipilih dalam rangka memadukan semua sumber daya untuk mengembangkan lini produk tertentu
2.      Strategi Perluasan Pasar
Perluasan  pasar  sering  melibatkan  duplikasi yang  sebenarnya  dari operasi  bisnis, mungkin dengan perubahan adaptasi yang sedikit
3.      Strategi Pengembangan Produk
Pengembangan produk  dapat terjadi pada berbagai macam tingkatan  dan ini membantu untuk membedakan diantara mereka.
4.      Strategi Integrasi Vertikal
Strategi integrasi vertikal (vertical integration strategies) merupakan strategi yang menghendaki perusahaan melakukan penguasaan yang lebih atas distributor
5.      Strategi Akuisisi, Merger & Joint Venture (Aliansi)
Aliansi strategis adalah hubungan formal antara dua atau lebih kelompok untuk mencapai satu tujuan yang disepakati bersama
6.      Strategi Diversifikasi Konsentrik
Menambah produk atau jasa baru, namun masih terkait biasanya disebut diversifikasi konsentrik
7.      Strategi Diversifikasi Konglomerasi
Menambah produk atau jasa baru yang tidak disebut diversifikasi konglomerat.
8.      Strategi Integrasi Horizontal
Menambah produk atau jasa baru yang tidak terkait untuk pelanggan yang sudah ada disebut diversifikasi horizontal.

3.2 Saran
Untuk menjadi manajer yang dapat meraih kesuksesan usahanya biasanya memakai strategi-strategi untuk pencapaian tujuan, jadi untuk menjadi manajer yang sukser sebaiknya menggunakan strategi-strategi yang ada salah satunya strategi pertumbuhan.

Tidak ada komentar: