Rabu, 28 Desember 2011

SWOT Unilever


BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Didalam persaingan industri yang semakin maju ini perusahaan dituntut untuk selalu melakukan perkembangan positif didalam tubuh perusahaan sehingga perusahaan selalu berupaya memperbaiki diri dengan perencanaan strategi yang baik. Banyaknya perusahaan, baik yang berasal dari dalam maupun luar negeri tentunya memiliki strategi masing-masing untuk menjalankan bisnisnya PT Unilever sebagai salah satu perusahaan yang telah lama berkecimpung di bisnis consumer goods, berusaha untuk dapat bersaing dengan perusahaan sejenis lainnya. Untuk itulah PT Unilever sebagai perusahaan multinasional yang memproduksi produk-produk kebutuhan konsumen perlu untuk mengidentifikasi setiap kekuatan dan kelemahannya, dan selalu memantau setiap peluang yang mendatangkan keuntungan dan ancaman yang mendatangkan kerugian. Untuk memenuhi tuntutan ini terciptalah analisis SWOT yang memiliki peran penting dalam menetapkan suatu strategi perusahaan.
Analisis SWOT merupakan cara yang sistematis didalam melakukan analisis terhadap wujud ancaman dan kesempatan agar dapat membedakan keadaan lingkungan yang akan datang sehingga dapat ditemukan masalah yang ada. Dari analisis swot, perusahaan dapat menentukan strategi efektif yang sejauh mungkin memanfaatkan kesempatan yang berlandaskan pada kekuatan yang dimiliki perusahaan, mengatasi ancaman yang datang dari luar, serta mengatasi kelemahan yang ada.




1.2 Permasalahan
Pada makalah ini permasalahan yang akan dibahas diantaranya :
  1. Apasaja Visi Misi dan Tujuan PT Unilever Indonesia Tbk?
  2. Bagaimanakah Sejarah PT Unilever Indonesia Tbk?
3.      Apasajakah Perluasan PT Unilever Indonesia Tbk ?
  1. Bagaimanakah Lingkungan Eksternal PT Unilever Indonesia Tbk produk The Celup Sariwangi ?
  2. Bagaimanakah Lingkungan Internal PT Unilever Indonesia Tbk produk The Celup Sariwangi ?
  3. Bagaimanakah Analisi SWOT PT Unilever Indonesia Tbk produk The Celup Sariwangi ?
  4. Bagaimanakah Matrik BCG PT Unilever Indonesia Tbk produk The Celup Sariwangi ?

1.3 Tujuan
Untuk mengetahui diantaranya:
  1. Visi Misi dan Tujuan PT Unilever Indonesia Tbk
  2. Sejarah PT Unilever Indonesia Tbk
  3. Perluasan PT Unilever Indonesia Tbk
  4. Lingkungan Eksternal PT Unilever Indonesia Tbk produk Teh Celup Sariwangi
  5. Lingkungan Internal PT Unilever Indonesia Tbk produk Teh Celup Sariwangi
  6. Analisi SWOT PT Unilever Indonesia Tbk produk Teh Celup Sariwangi
  7. Matrik BCG PT Unilever Indonesia Tbk produk Teh Celup Sariwangi

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Proses Pengambilan Keputusan Strategis
Proses analisis dan pilihan strategis tersebut terdiri dari lima tahab yaitu pada tingkat korporat maupun pada tingkat unit bisnis. Hal ini disebabkan karena pilihan strategis berasal dari proses analitis untuk mengetahui dampaknya dimasa yang akan datang terhadap kinerja perusahaan.
STRATEGI DI TINGKAT KORPORAT
1.      Analisis portofolio perusahaan keseluruhan dalam kaitannya dengan kekuatan dan daya tarik industri.

2.      identifikasi kinerja perusahaan, apabila portofolio dikekolah secara tepat
3.      bandingkan kinerja yang diproyeksikan dengan kinerja yang saat ini. Sehingga dapat dikenali kesenjangannya.
4.      identifikasi alternatif portofolio dengan berbagai kombinasi stretegi pada tingkat unit bisnis
5.      evaluasi berbagai alternatif dan pilihan strategis
STRATEGI DI TINGKAT UNIT BISNIS
1.      Analisis hubungan antara posisi strategis bisnis saat ini, dengan kemungkinan strategis berikut ancamannya,sesuai dengan periode waktu perencanaan.
2.      menguji kemungkinan hasilnya.


3.      bandingkan hasilnya dengan alternatif tujuan untuk mengetahui kesenjangan yang ada.
4.      identifikasi alternatif strategi sehingga kesenjangannya dapat dikurangi.
5.      evaluasi berbagai alternatif dan pilihan yang strategis

2.2 Strategi Di Tingkat Korporat
Menurut Andrews (1980:18-19). Strategi korporat adalah strategi yang disusun dalam satu bisnis, dimana ada perusahaan akan bersaing dengan cara mengubah distinctive competence menjadi competitive advantage.
Sementara itu, Michael Porter menyarankan bahwa dalam penyusunan strategi korporat, kita perlu mengetahui terlebih dahulu keunggulan bersaing yang dimiliki, atau yang akan diciptakan, dan menempatkan pada masing-masing unit bisnis.

2.3 Strategi Di Tingkat Unit Bisnis (Strategic Business Units)
Perusahaan yang menghasilkan berbagai jenis produk, akan bersaing diberbagai tingkatan bisnis atau pasar. Dengan demikian strategi bisnisnya dapat ditekankan pada strategic business units (SBU), strategic business groups, strategic business segments, natural business unit atau product market units (PMU). Pada prinsipnya SBU memiliki karakteristik sebagai berikut (hall, 1978:abell dan hammond,1979) :
a.             memiliki misi dan stretegi
b.            menghasilkan produk atau jasa yang berkaitan dengan misi dan strategi
c.             menghasilkan produk atau jasa secara sepesifik
d.            bersaing dengan pesaing yang telah diketahui dengan jelas

SBU memiliki pengertian yang berbeda untuk setiap perusahaan yang berbeda (Haspeslagh,1982;Wind dan Mahajan,1981). Jadi SBU dapat meliputi satu atau lebih devisi, lini produk atau berupa satu jenis produk atau merek saja.



2.4 Strategi Fungsional
Strategi yang dirumuskan bersifat lebih spesifik tergantung pada kegiatan fungsional manajemen. Jika ditingkat perusahaan telah menetapkan suatu strategi untuk membuat unit kegiatan baru ditingkat unit bisnis, misalnya unit pembelian, strategi fungsional yang disusun mengacu pada semua kegiatan pembelian, seperti membuat strategi penetepan harga standar berdasarkan persentase margin keuntungan tertentu untuk masing-masing jenins barang yang dibeli. Strategi pengendalian kualitas barang yang dibeli juga dapat dilakukan atau bahkan diserahkan pada pemasok yang sudah diseleksi secara ketat.
Strategi fungsional ini lebih bersifat oprasional karena akan langsung diimplementasikan oleh fungsi-fungsi manajemen yang akan dibawah tanggung jawabnya, seperti fungsi manajemen produksi/operasional, fungsi manajemen pemasaran, fungsi manajemen keuangan dan fungsi manajemen sumber daya manusia.

BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Visi Misi dan Tujuan
Visi :
·         Kami bekerja untuk membangun masa depan yang lebih baik setiap hari
·         Kami membantu orang-orang merasa nyaman, berpenampilan baik dan lebih menikmati kehidupan dengan brand dan pelayanan yang baik bagi mereka dan bagi orang lain
·         Kami menjadi sumber inspirasi orang-orang untuk melakukan hal kecil setiap hari yang dapat membuat perbedaan besar bagi dunia
  • Kami akan mengembangkan cara baru dalam melakukan bisnis dengan tujuan membesarkan perusahaan kami dua kali lipat sambil mengurangi dampak lingkungan
Misi :
  1. Menjadi yang pertama dan terbaik di kelasnya dalammemenuhi kebutuhan dan aspirasi konsumen
  2. Menjadi rekan yang utama bagi pelanggan,konsumen dan komunitas.
  3. Menghilangkan kegiatan yang tak bernilai tambahdari segala proses.
  4. Menjadi perusahaan terpilih bagi orang-orangdengan kinerja yang tinggi.
  5. Bertujuan meningkatkan target pertumbuhan yangmenguntungkan dan memberikan imbalan di atasrata-rata karyawan dan pemegang saham.
Tujuan :
1.      Tujuan corporate kami adalah bahwa kesuksesan memerlukan “standar tertinggi dari perilaku corporate terhadap setiap orang yang bekerja dengan kami, komunitas yang kami sentuh dan lingkungan yang terdampak dari pekerjaan kami.”
2.      Tujuan corporate kami adalah bahwa kesuksesan memerlukan “standar tertinggi dari perilaku corporate terhadap setiap orang yang bekerja dengan kami, komunitas yang kami sentuh dan lingkungan yang terdampak dari pekerjaan kami.”

3.2 Sejarah PT Unilever Indonesia Tbk
PT Unilever Indonesia Tbk (perusahaan) didirikan pada 5 Desember 1933 sebagai Zeepfabrieken N.V. Lever dengan akta No. 33 yang dibuat oleh Tn.A.H. van Ophuijsen, notaris di Batavia. Akta ini disetujui oleh Gubernur Jenderal van Negerlandsch-Indie dengan surat No. 14 pada tanggal 16 Desember 1933, terdaftar di Raad van Justitie di Batavia dengan No. 302 pada tanggal 22 Desember 1933 dan diumumkan dalam Javasche Courant pada tanggal 9 Januari 1934 Tambahan No. 3.
Dengan akta No. 171 yang dibuat oleh notaris Ny. Kartini Mulyadi tertanggal 22 Juli 1980, nama perusahaan diubah menjadi PT Unilever Indonesia. Dengan akta no. 92 yang dibuat oleh notaris Tn. Mudofir Hadi, S.H. tertanggal 30 Juni 1997, nama perusahaan diubah menjadi PT Unilever Indonesia Tbk. Akta ini  disetujui oleh Menteri Kehakiman dengan keputusan No. C2-1.049HT.01.04TH.98 tertanggal 23 Februari 1998 dan diumumkan di Berita Negara No. 2620 tanggal 15 Mei 1998 Tambahan No. 39.
Perusahaan mendaftarkan 15% dari sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya setelah memperoleh persetujuan dari Ketua Badan Pelaksana Pasar Modal (Bapepam) No. SI-009/PM/E/1981 pada tanggal 16 November 1981.

3.3 Perluasan Unilever Indonesia
Pada tanggal 22 November 2000, perusahaan mengadakan perjanjian dengan PT Anugrah Indah Pelangi, untuk mendirikan perusahaan baru yakni PT Anugrah Lever (PT AL) yang bergerak di bidang pembuatan, pengembangan, pemasaran dan penjualan kecap, saus cabe dan saus-saus lain dengan merk dagang Bango, Parkiet dan Sakura dan merk-merk lain atas dasar lisensi perusahaan kepada PT Al.
Pada tanggal 3 Juli 2002, perusahaan mengadakan perjanjian dengan Texchem Resources Berhad, untuk mendirikan perusahaan baru yakni PT Technopia Lever yang bergerak di bidang distribusi, ekspor dan impor barang-barang dengan menggunakan merk dagang Domestos Nomos. Pada tanggal 7 November 2003, Texchem Resources Berhad mengadakan perjanjian jual beli saham dengan Technopia Singapore Pte. Ltd, yang dalam perjanjian tersebut Texchem Resources Berhad sepakat untuk menjual sahamnya di PT Technopia Lever kepada Technopia Singapore Pte. Ltd.
Dalam Rapat Umum Luar Biasa perusahaan pada tanggal 8 Desember 2003, perusahaan menerima persetujuan dari pemegang saham minoritasnya untuk mengakuisisi saham PT Knorr Indonesia (PT KI) dari Unilever Overseas Holdings Limited (pihak terkait). Akuisisi ini berlaku pada tanggal penandatanganan perjanjian jual beli saham antara perusahaan dan Unilever Overseas Holdings Limited pada tanggal 21 Januari 2004. Pada tanggal 30 Juli 2004, perusahaan digabung dengan PT KI. Penggabungan tersebut dilakukan dengan menggunakan metoda yang sama dengan metoda pengelompokan saham (pooling of interest). Perusahaan merupakan perusahaan yang menerima penggabungan dan setelah penggabungan tersebut PT KI tidak lagi menjadi badan hukum yang terpisah. Penggabungan ini sesuai dengan persetujuan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dalam suratnya No. 740/III/PMA/2004 tertanggal 9 Juli 2004.
Pada tahun 2007, PT Unilever Indonesia Tbk. (Unilever) telah menandatangani perjanjian bersyarat dengan PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk (Ultra) sehubungan dengan pengambilalihan industri minuman sari buah melalui pengalihan merek “Buavita” dan “Gogo” dari Ultra ke Unilever. Perjanjian telah terpenuhi dan Unilever dan Ultra telah menyelesaikan transaksi pada bulan Januari 2008.

Kronologi

1920-30    Import oleh van den Bergh, Jurgen and Brothers
1933         Pabrik sabun – Zeepfabrieken NV Lever – Angke, Jakarta
1936         Produksi margarin dan minyak oleh Pabrik van den Bergh NV – Angke, Jakarta
1941         Pabrik komestik – Colibri NV, Surabaya
1942-46    Kendali oleh unilever dihentikan  (Perang Dunia II)
1965-66    Di bawah kendali pemerintah
1967         Kendali usaha kembali ke Unilever berdasarkan undang-undang penanaman modal asing
1981         Go public dan terdaftar di Bursa Efek Jakarta
1982         Pembangunan pabrik Ellida Gibbs di Rungkut, Surabaya
1988         Pemindahan Pabrik Sabun Mandi dari Colibri ke Pabrik Rungkut, Surabaya
1990         Terjun di bisnis teh
1992         Membuka pabrik es krim
1995         Pembangunan pabrik deterjen dan makanan di Cikarang, Bekasi
1996-98    Penggabungan instalasi produksi – Cikarang, Rungkut
1999         Deterjen Cair NSD – Cikarang
2000         Terjun ke bisnis kecap
2001         Membuka pabrik teh – Cikarang
2002         Membuka pusat distribusi sentral Jakarta
2003         Terjun ke bisnis obat nyamuk bakar
2004         Terjun ke bisnis makanan ringan
2005         Membuka pabrik sampo cair – Cikarang
2008         Terjun ke bisnis minuman sari buah

3.4 Lingkungan Eksternal
Analisis lingkungan eksternal secara umum terdiri dari (1) lingkungan ekonomi, (2) lingkungan social budaya dan lingkungan demografi, (3) lingkungan politik, pemerintah dan hokum, (4) lingkungan teknologi dan (5) lingkungan persaingan. Untuk sariwangi analisis lingkungan eksternal adalah sebagai berikut:
  1. lingkungan eksternal
melonjaknya harga minyak mentah dunia yang diikuti kenaikan harga bbm di dalam negeri ikut juga memperoleh kegiatan produksi yang diakibatkan melonjaknya biaya transportasi.
  1. lingkungan sosial budaya
ada pendorong mengapa penduduk Indonesia banyak yang mengkonsumsi the. Karena menurut penelitian hal ini tersebut dikarenakan tradisi,sehingga minum the lebih membudaya di Indonesia.
  1. lingkungan teknologi
apabila suatu perusahaan ingin tetap eksis dan bersaing dengan kompetitornya maka perusahaan harus memperhatikan perkembangan teknologi akan mempengaruhi peningkatan kualitas hasil produksi perusahaan. Dalam menghadapi perkembangan teknologi ini, perusahaan sebaiknya harus mengetahui apakah sumber daya manusianya memiliki kemampuan mentranfer teknologi yang baru, masa keusangan teknologi dan nilai teknologi yang akan diadopsi.
  1. lingkungan persaingan
pada saat ini ada beberapa merek the celup yang ada di Indonesia diantaranya: sariwangi, poci, sosro, 2 tang
      Berdasarkan teori Porter (david, 2004: 130-131) ada lima model kekuatan bersaing yang umum digunakan untuk menilai lingkungan persaingan perusahaan, yaitu:
  1. persetruan diantara perusahaan yang bersaing
semakin menigkatnya persaingan yang ketat diantara perusahaan sejenis, menciptakan suatu tantangan bagi Sariwangi dalam upaya mendapatkan pangsa pasar di dalam negeri maupun di luar negeri persaingan juga dapat menyebabkan terambilnya pangsa pasar perusahaan yang dapat menyebabkan terambilnya pangsa pasar perusahaan yang dapat menurunkan kinerja Sariwangi.
  1. Masuknya pesaing baru
Sariwangi merupakan pioneer industri the celup di Indonesia, masuknya pendatang baru kedalam industri ini dapat menjadi ancaman bagi perusahaan teh celup yang sudah ada, karena terjadi perebutan pangsa pasar. Perusahaan baru kadang-kadang masuk ke dalam industri dengan produk yang lebih tinggi mutunya, harga lebih rendah, dan tenaga pemasar yang lebih banyak.
  1. Potensi pengembangan produk pengganti
Dalam industri the celup ini tekanan persaingan dari hadirnya produk pengganti seperti kopi, sirup serta minuman ringan lainnya memaksa perusahaan untuk tetap bertahan di pasar dengan memperhatikan harga dan kualitas produk subtitusi tersebut.
  1. Kekuatan tawar pemasok
Perusahaan bekerjasama dengan pemasok yang dapat menyediakan bahan baku dengan harga yang terjangkau serta mutu yang baik, sehingga membantu perusahaan memperoleh laba jangka panjang.
  1. Kekuatan tawar konsumen
Banyaknya pesaing dalam industri the celup membuat konsumen memiliki kekuatan untuk memilih produk the celup yang sesuai dengan keinginan mereka. Dengan kekuatan yang mereka miliki, mampu membuat produsen the celup untuk meningkatkan mutu dari the celup tersebut.



3.5 Lingkungan Internal
Pada kasus ini, dalam melakukan analisis lingkungan internal penulis menggunakan pendekatan fungsional. Pada pendekatan fungsional ini dijelaskan, kompetisi perusahaan dapat dilihat dari berbagai fungsi bisnis yang ada dan dikerjakan perusahaan, yakni: fungsi pasar dan pemasaran, operasi dan produksi, sumber daya manusia serta sistem informasi manajemen.
  1. pasar dan pemasaran
terdapat varian rasa yang ditawarkan sariwangi yaitu, teh hitam dengan kemasan didominasi warna biru dan merah yang dipasarkan dalam empat jenis kemasan, yaitu TB (Tea Bag) 5, TB 25, TB 50 dan TB 100, teh hijau yang kotaknya berwarna hijau dan teh melati dengan kemasan berwarna campuran antara biru, merah dan hijau, kedua varian teh ini hanya dipasarkan dalam kemasan TB 25. pada kemasan sariwangi teh celup terdapat beberapa gambar visual, yaitu gambar poci, dua cangkir teh serta gambar tiga perempuan yang sedang bekerja di perkebunan teh. Sariwangi memiliki saluran distribusi yang sangat kuat di indonesia. Dan sudah tersebar di seluruh indonesia. Bahkan sariwangi yang sudah menguasai pasar pun terus memperlebar pasarnya kekelompok usia baru, yaitu segmen anak-anak. Artinya, mereka tidak hanya meningkatkan usage dan mengerek awareness saja. Kemudian, inovasi lain dari merek kepunyaan Unilever ini adalah menciptakan varian rasa madu. Hasilnya terbukti, hingga tahun 2008 ini angka Teh Brand Index (TBI) Sariwangi masi memimpin jauh di depan. Meski sebenarnya terjadi penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. Tahun lalu , TBI sariwangi diangka 81,3% dan di tahun ini sedikit merosot menjadi 77,5%
  1. operasi dan produksi
sebagai perusahaan yang berproduksi dibidang pangan dalam hal ini teh celup, perusahaan sangat memperhatikan proses operasi dan produksi yang mengutamakan higienis sehingga menghasilkan produk teh celup yang sangat berkualitas. Proses operasi seperti pengolahan bahan baku sampai menjadi bahan jadi memerlukan perngawasan sehingga mutu produk dapat terjamin. Dalam kemasan contohnya, teh celup ini dioleh dari daun teh pilihan, tanpa bahan pewarna, diproses tanpa fermentasi dan digabungkan dalam kemasan yang menjaga rasa dan aromanya.
  1. Sumber daya manusia
Disetiap perusahaan, peran serta karyawan menjadi salah satu aset penting dalam usaha memperoleh keuntungan. Karyawan yang direkrut pun merupakan karyawan yang berasal dari berbagai tingkat pendidikan minimal SLTA, namun pengalaman mereka juga turut menjadi bahan pertimbangan dalam perekrutannya. Dalam hal ini perusahaan menjaga kesejahteraan karyawannya dengan memberikan fasilitas-fasilitas seperti :
    1. penyediaan sarana ibadah
    2. kantin atau coffeshop
    3. poliklinik
    4. koperasi karyawan
    5. jamsostek,dll
Diharapkan dengan adanya fasilitas penunjang seperti diatas, karyawan mendapatkan kepuasan kerjanya sehingga loyalitas dan kinerjanya terhadap perusahaan menjadi maksimal.

3.6 Analisi SWOT
FAKTOR INTERNAL
















FAKTOR EKSTERNAL
Strenght (kekuatan)
1.      Brand Image bagus dan Mudah diperoleh
2.      banyak inovasi
3.      kesejahteraan karyawan dijaga
4.      promosi gencar
5.      market leader
6.      produksi diawasi secara ketat
7.      target pasar luas (anak-anak sampai dewasa)
8.      tersertifikasi internasional
9.      pembaharuan dalam kemasan
Weakness (kelemahan)
1.      maksimal dua kali seduh
2.      harganya termasuk kelas menengah
3.      aromanya dan rasa kalah dari teh bubuk
4.      produknya tidak bisa diecer (satuan)
5.      mulai berkurangnya persediaan bahan baku
Opportunity (peluang)
1.      belum adanya teh celup yang dijual dalam kemasan satuan
2.      potensi pelanggan dilihat dari jumlah penduduk Indonesia
3.      teh merupakan minuman favorit dunia, setelah air
4.      khasiat teh dapat meningkatkan kesehatan
5.      penikmat teh di indonesia adalah orang yang punya ekspektasi terhadap merk
6.      persaingan industri teh makin sangat berkembang
Strategi SO
(S1,S4,S5,S7,P2,P5)
Mencari pasar baru yang lebih besar lagi memulai promosi yang gencar untuk memperluas lagi pangsa pasar yang sudah ada.
Strategi WO
(W$, O!, O6)
Membuat produk the celup yang bias diecer sehingga konsumen mendapatkan pilihan yang beda.
(W1,W3,O2,O6)
Meningkatkan penjualan dengan cara memperbaiki produk yang sudah ada
Threat (ancaman)
1.      banyak saingan
2.      banyak produksi teh dalam bentuk instant
3.      kemungkinan munculnya produk sejenis dengan produsen lain dalam kemasan yang sekilas mirip
4.      kompetitor makin agresif dalam merbut pasar
5.      melonjaknya harga BBM
Strategi ST
(S2,S9,T1,T4)
Meningkatkan kualitas produksi agar dapat terus bersaing di pasar
(S2,S7,T2,T4)
Mencoba mengembangkan produk baru yang masih berhubungan dengan teh celup
Strategi WT
(W2,W5,T5)
Melakukan efisiensi atau penghematan biaya asset untuk mendongkrak penjualan dan laba

3.7 Matrik BCG
Portfolio matrik model BCG didasarkan pada dua faktor yaitu : faktor pangsa pasar relataive dan faktor tingkat pertumbuhan pasar.

Posisi PT Unilever produk teh celup sariwangi berada pada kedudukan STARS.
Matrik Stars  adalah perusahaan dalam korporasi yang sedang mengalami laju petumbuhan pasar yang tinggi dan pangsa pasar relative nya juga tinggi. Posisi stars ini adalah sumber profitabilitas  saat ini dan masa datang perusahaan. Jika corporasi memiliki unit bisnis yang berada pada matrik stars maka alternatif strategi yang paling tepat adalah terus melakukan investasi  dan memperbesr pasar yang telah dikuasai agar tetap meraih posisi dominan  contoh

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
PT Unilever Indonesia Tbk produk Teh Celup Sariwangi memiliki kekuatan yaitu Brand Image bagus dan Mudah diperoleh banyak inovasi, kesejahteraan karyawan dijaga, promosi gencar, market leader, produksi diawasi secara ketat, target pasar luas (anak-anak sampai dewasa), tersertifikasi internasional, pembaharuan dalam kemasan. Dan memiliki peluang yaitu belum adanya teh celup yang dijual dalam kemasan satuan, potensi pelanggan dilihat dari jumlah penduduk Indonesia, teh merupakan minuman favorit dunia setelah air, khasiat teh dapat meningkatkan kesehatan, penikmat teh di indonesia adalah orang yang punya ekspektasi terhadap merk, persaingan industri teh makin sangat berkembang

3.2 Saran
  1. Perusahaan diharapkan dapat mengoptimalkan implementasi strategi yang telah diformulasikan agar tujuan perusahaan dapat tercapai.
  2. Diversifikasi produk dapat dilakukan dengan cara membuat produk baru dengan harga yang cukup bersaing, sehingga produk baru tersebut dapat diterima oleh para konsumen yang suda ada bahkan dapat menambah pangsa pasar yang baru.

PERENCANAAN, PENGENDALIAN dan MIS


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Perkembangan sistem informasi manajemen telah menyebabkan terjadinya perubahan yang cukup signifikan dalam pola pengambilan keputusan yang dilakukan oleh manajemen baik pada tingkat operasional (pelaksana teknis)  maupun pimpinan pada semua jenjang. Perkembangan ini juga telah menyebabkan perubahan-perubahan peran dari para manajer dalam pengambilan keputusan, mereka dituntut untuk selalu dapat memperoleh informasi yang paling akurat dan terkini yang dapat digunakannya dalam proses pengambilan keputusan. 
Meningkatnya penggunaan teknologi informasi, khususnya internet, telah membawa setiap orang dapat melaksanakan berbagai aktivitas dengan lebih akurat, berkualitas, dan tepat waktu. Setiap organisasi dapat memanfaatkan internet dan jaringan teknologi informasi untuk menjalankan berbagai aktivitasnya secara elektronis.
Para manajer di berbagai organisasi juga diharapkan dapat dengan lebih mudah untuk menganalisis kinerjanya secara konstan dan konsisten dengan pemanfaatan teknologi informasi yang tersedia. 
Dalam makalah sistem informasi manajemen ini, topik-topik yang akan dibahas mengenai perkembangan dari sistem informasi manajemen, tahap-tahap pengembangan sistem, dan peran penting dari sistem pendukung untuk pengambilan keputusan. Pada bagian akhir makalah ini juga akan dibahas mengenai bagaimana sistem pengamanan dan pengendalian dalam pemanfaatan teknologi informasi di dalam sistem informasi manajemen.


1.2  Permasalahan
Pada makalah ini permasalahan yang akan dibahas diantaranya :
  1. Bagaimana Pengantar Sistem Informasi Manajemen itu?
  2. Apa Sistem Informasi Manajemen Itu ?
  3. Bagaimana Perencanaan Strategi Itu ?
  4. Bagaimana Pengawasan Strategi Itu ?

1.3  Tujuan
Tujuan makalah ini untuk mengetahui diantaranya:
  1. Untuk Mengetahui Pengantar Sistem Informasi Manajemen
  2. Untuk Mengetahui Sistem Informasi Manajemen
  3. Untuk Mengetahui Perencanaan Strategi
  4. Untuk Mengetahui Pengawasan Strategi

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengantar
2.1.1 Konsep Dasar Sistem Konsep dasar sistem ada
- Definisi sistem yang lebih menekankan pada prosedur adalah :
suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.
-          Suatu prosedur adalah : suatu urut-urutan operasi klerikal (tulis-menulis), biasanya melibatkan beberapa orang di dalam satu atau lebih departemen, yang diterapkan untuk menjamin penanganan yang seragam dari transaksi-transaksi bisnis yang terjadi.
-          Definisi lain dari prosedur adalah : urut-urutan yang tepat dari tahapan-tahapan instruksi yang menerangkan apa yang harus dikerjakan, siapa yang mengerjakannya, kapan dikerjakan dan bagaimana mengerjakannya
-          Definisi sistem yg lebih menekankan pada konponen/elemen adalah : kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
-          Karakteristik sistem yaitu : mempunyai komponen, batas sistem, lingkungan luar sistem, penghubung, masukan, keluaran, pengolah/proses, dan sasaran atau tujuan.
-          Klasifikasi sistem dari beberapa sudut pandang sebagai berikut :
1. Sistem sebagai sitem alamiah dan sistem buatan manusia.
2. Sistem sebagai sistem abstrak dan sistem fisik.
3. Sistem sebagai sistem tertentu (deterministic) dan sistem tak tentu (probabilistic)
4. Sistem sebagai sitem tertutup dan sistem terbuka.
2.1.2 Konsep Dasar Informasi
Didalam organisasi sangat penting dalam mengelola sumberdaya-sumberdaya utama seperti buruh, dan bahan mentah, tapi saat ini informasi juga merupakan sumberdaya yang tidak kalah pentingnya harus dikelola. Para pembuat keputusan memahami bahwa informasi tidak hanya sekedar produk sampingan bisnis yang sedang berjalan, namun juga sebagai bahan pengisi bisnis dan menjadi faktor kritis dalam menentukan kesuksesan atau kegagalan suatu usaha. Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi. Sehingga informasi merupakan salah satu bentuk sumber daya utama dalam suatu organisasi yang digunakan oleh manager untuk mengendalikan perusahaan dalam mencapai tujuan.
- Definisi informasi adalah : data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.
- Data adalah : kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian–kejadian dan kesatuan yang nyata.
- Atau data adalah : representasi dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia (pegawai, mahasiswa, pelanggan), hewan, peristiwa, konsep, keadaan dll, yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi atau kombinasinya.
- Siklus informasi : Data yang masih merupakan bahan mentah yang harus diolah untuk menghasilkan informasi melalui suatu model.
Contoh sistem informasi antara lain :
1.            Sistem reservasi penerbangan, digunakan dalam biro perjalanan untuk melayani pemesanan/pembelian tiket.
2.            Sistem POS (Point Of Sale) yang diterapkan di pasar swalayan dengan dukungan barcode reader untuk mempercepat pemasukan data.
3.            Sistem layanan akademis yang memungkinkan mahasiswa memperoleh data akademis dan mendaftar mata kuliah yang diambil pada tiap semester.
4.            Sistem penjualan secara kredit agar dapat memantau hutang pelanggan yang jatuh tempo.
5.            Sistem smart card yang dapat digunakan tenaga medis untuk mengetahui riwayat penyakit pasien.
6.            Kemampuan utama sistem Informasi melaksanakan komputasi numerik, bervolume besar dan dengan kecepatan tinggi.
7.            menyediakan kominukasi dalam organisasi atau antar organisasi yang murah.
8.            menyimpan informasi dalam jumlah yang sangat besar dalam ruang yang kecil tetapi mudah diakses.
9.            memungkinkan pengaksesan informasi yang sangat banyak diseluruh dunia dengan cepat dan murah.
10.        meningkatkan efektifitas dan efisiensi orang-orang yang bekerja dalam kelompok dalam suatu tempat atau beberapa lokasi.
11.        mengotomatisasikan proses-proses bisnis dan tugas-tugas yang dikerjakan secara manual.
12.        mempercepat pengetikan dan penyuntingan.
13.        pembiayaan yang lebih murah daripada pengerjaan secara manual.

2.2 Sistem Informasi Manajemen
2.2.1 Definisi Sistem Informasi Manajemen 
SIM bukan merupakan hal baru. Ruang lingkup SIM sebenarnya tertuang pada tiga kata pembentuknya, yaitu “sistem”, “informasi”, dan “manajemen”. Sistem merupakan kumpulan elemen yang saling berhubungan satu sama lain yang membentuk satu kesatuan dalam usaha mencapai suatu tujuan. Di dalam perusahaan, yang dimaksud elemen dari sistem adalah departemen-departemen internal, seperti persediaan barang mentah, produksi, persediaan barang jadi, promosi, penjualan, keuangan, personalia; serta pihak eksternal seperti supplier dan konsumen yang saling terkait satu sama lain dan membentuk satu kesatuan usaha. Informasi adalah hasil pemrosesan data yang diperoleh dari setiap elemen sistem tersebut menjadi bentuk yang mudah dipahami dan merupakan pengetahuan yang relevan yang dibutuhkan oleh orang untu menambah pemahamannya terhadap fakta-fakta yang ada. Informasi bagi setiap elemen akan berbeda satu sama lain sesuai dengan kebutuhannya masing-masing Manajemen terdiri dari proses atau kegiatan yang dilakukan oleh pengelola perusahaan seperti merencanakan (menetapkan strategi, tujuan dan arah tindakan), mengorganisasikan, memprakarsai, mengkoordinir dan mengendalikan operasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Informasi dapat diibaratkan sebagai darah yang mengalir di dalam tubuh manusia, seperti halnya informasi di dalam sebuah perusahaan yang sangat penting untuk mendukung kelangsungan perkembangannya, sehingga terdapat alasan bahwa informasi sangat dibutuhkan bagi sebuah perusahaan. Akibat bila kurang mendapatkan informasi, dalam waktu tertentu perusahaan akan mengalami ketidakmampuan mengontrol sumber daya, sehingga dalam mengambil keputusan-keputusan strategis sangat terganggu, yang pada akhirnya akan mengalami kekalahan dalam bersaing dengan lingkungan pesaingnya. Disamping itu, sistem informasi yang dimiliki seringkali tidak dapat bekerja dengan baik.
Masalah utamanya adalah bahwa sistem informasi tersebut terlalu banyak informasi yang tidak bermanfaat atau berarti (sistem terlalu banyak data). Memahami konsep dasar informasi adalah sangat penting (vital) dalam mendesain sebuah sistem informasi yang efektif (effective business system). Menyiapkan langkah atau metode dalam menyediakan informasi yang berkualitas adalah tujuan dalam mendesain sistem baru.
Sebuah perusahaan mengadakan transaksi-transaksi yang harus diolah agar bisa menjalankan kegiatannya sehari-hari. Daftar gaji harus disiapkan, penjualan dan pembayaran atas perkiraan harus dibutuhkan: semua ini dan hal-hal lainnya adalah kegiatan pengolahan data dan harus dianggap bersifat pekerjaan juru tulis yang mengikuti suatu prosedur standar tertentu.
Komputer bermanfaat utnuk tugas-tugas pengolahan data semacam ini, tetapi sebuah sistem informasi menajemen melkasanakan pula tugas-tugas lain dan lebih dari sekedar sistem pengolahan data. Adalah sistem pengolahan informasi yang menerapkan kemampuan komputer untuk menyajikan informasi bagi manajemen dan bagi pengambilan keputusan.
Definisi  sistem informasi manajemen, istilah yang umum dikenal orang adalah sebuah sistem manusia/mesin yang terpadu (intregeted) untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi. Sistem ini menggunakan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) komputer, prosedur pedoman, model manajemen dan keputusan, dan sebuah “data base”.

2.2.2 Konsep Dasar Informasi
Terdapat beberapa definisi, antara lain :
1.            Data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.
2.            Sesuatu yang nyata atau setengah nyata yang dapat mengurangi derajat ketidakpastian tentang suatu keadaan atau kejadian. Sebagai contoh, informasi yang menyatakan bahwa nilai rupiah akan naik, akan mengurangi ketidakpastian mengenai jadi tidaknya sebuah investasi akan dilakukan.
3.            Data organized to help choose some current or future action or nonaction to fullfill company goals (the choice is called business decision making)

2.2.3 Fungsi / Manfaat Sistem Informasi Manajemen
Supaya informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi dapat berguna bagi manajamen, maka analis sistem harus mengetahui kebutuhan-kebutuhan informasi yang dibutuhkannya, yaitu dengan mengetahui kegiatan-kegiatan untuk masing-masing tingkat (level) manajemen dan tipe keputusan yang diambilnya. Berdasarkan pada pengertian-pengertian di atas, maka terlihat bahwa tujuan dibentuknya Sistem Informasi Manajemen atau SIM adalah supaya organisasi memiliki informasi yang bermanfaat dalam pembuatan keputusan manajemen, baik yang meyangkut keputusan-keputusan rutin maupun keputusan-keputusan yang strategis.
Sehingga SIM adalah suatu sistem yang menyediakan kepada pengelola organisasi data maupun informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas organisasi.
Beberapa manfaat atau fungsi sistem informasi antara lain adalah sebagai berikut:
1.      Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan sistem informasi secara kritis.
2.      Mengembangkan proses perencanaan yang efektif.
3.      Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan pendukung sistem informasi.
4.      Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem informasi.
5.      Mengantisipasi dan memahami konsekuensi-konsekuensi ekonomis dari sistem informasi dan teknologi baru.
6.      Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi pengembangan dan pemeliharaan sistem.
7.      Organisasi menggunakan sistem informasi untuk mengolah transaksi-transaksi, mengurangi biaya dan menghasilkan pendapatan sebagai salah satu produk atau pelayanan mereka.
8.      Bank menggunakan sistem informasi untuk mengolah cek-cek nasabah dan membuat berbagai laporan rekening koran dan transaksi yang terjadi.

2.3 Perencanaan Strategis
2.3.1 Definisi Perencanaan Strategis
Rencana strategis adalah pernyataan rencana spesifik mengenai bagaimana untuk mencapai ke arah masa depan yang akan diambil oleh entitas. Sedangkan perencanaan strategis adalah proses memutuskan program-program yang akandilaksanakan oleh organisasi dan perkiraan jumlah sumber daya yang akan dialokasikan ke setiap program jangka panjang selama beberapa tahun ke depan. Hasil dari proses perencanaan strategi berupa dokumen yang dinamakan strategic plan yang berisi informasi tentang program-program beberapa tahunyang akan datang.
Perencanaan strategis sistem ini akan memberikan gambaran bagaimana cara pendekatan untuk melakukan perencanaan sistem informasi teknologi informasi secara strategis dalam perusahaan. Perencanaan strategis sangat penting dilihat dari berbagai aspek, antara lain:
·               Strategi Bisnis,
·               Perkembangan Teknis Global,
·               Kebutuhan Aplikasi dan Infrastruktur,
·               Sumber Daya Manusia, Keuangan  dan lain-lain.
Semua elemen-elemen ini perlu dijadikan satu sehingga rencana akhir (TI Plan) merupakan suatu rencana yang menyeluruh dan didukung perusahaan secara utuh. Dalam mencapai rencana strategis yang lengkap dan efisien, seorang perencana perlu mengetahui pendekatan-pendekatan metodologis (proven method).
Perencanaan strategis (strategic plan) harus bisa memberikan jalur migrasi (migration path) yang bisa mengatasi kelemahan-kelemahan yang ada, mengeksploitasi kekuatan dan memunculkan kebutuhan-kebutuhan baru. Strategi, didefinisikan dalam buku ini, adalah “serangkaian aksi yang terintegrasi dan diarahkan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kekuatan perusahaan dalam jangka panjang“. Oleh sebab itu, rencana (plan) harus terintegrasi tidak hanya dalam hal informasi, sistem dan teknologi melalui kegiatan yang koheren, akan tetapi juga dalam hal perkembangan kebutuhan bisnis. “Jangka panjang” menandakan ketidakpastian, baik dalam kebutuhan bisnis dan potensi keuntungan yang bisa ditawarkan oleh beragam aplikasi dan teknologi. Satu-satunya hal yang pasti adalah perubahan. Perubahan keadaan menandakan bahwa organisasi harus mampu memberikan respons terhadap masalah dan oportuniti yang tidak terduga.
Oleh sebab itu, pendekatan strategis jangan sampai memberikan rencana yang kaku, tapi dia harusnya menjadi sebuah lingkungan sistem informasi bisnis yang bisa beradaptasi begitu ada perubahan dalam lingkungan (environment).
Sistem Informasi dapat mengubah cara berkompetisi dalam bisnis. Membangun strategi Sistem Informasi (SI) atau Teknologi Informasi (TI) dimaksudkan sebagai berpikir strategis dan merencanakan manajemen jangka panjang yang efektif serta pengaruh optimal informasi dalam segala bentuk. Sistem Informasi dan Teknologi Informasi dengan menggunakan sarana manual dan sistem komputer, teknologi komputer, dan telekomunikasi. Termasuk di dalamnya aspek organisasi dari manajemen Sistem Informasi atau Teknologi Informasi.
Peran strategis sistem informasi mencakup penggunaan teknologi informasi untuk menghasilkan produk, layanan dan kemampuan yang dapat memberi keunggulan strategis dalam berkompetisi menghadapi pasar global.
Strategi SI membawa bersama tujuan bisnis perusahaan, pemahaman mengenai informasi yang diperlukan untuk mendukung tercapainya tujuan, dan implementasi sistem komputer untuk menyediakan informasi yang dimaksud. Strategi SI/TI merupakan rencana untuk membangun sistem menuju visi masa depan dari peran SI dalam organisasi.

2.3.2 Tujuan Perencanaan Strategi
Tujuan utama perencanaan strategis informasi adalah mempersiapkan rencana bagi pengelolaan analisis, perancangan dan pengembangan sistem berbasis komputer. Perencanaan Strategis Sistem Informasi (Strategic Information System Planning/SISP) digunakan untuk mendukung strategi bisnis organisasi agar mampu mencapai tujuan bisnisnya dengan lebih cepat. Kemampuan tersebut terkait langsung dengan bagaimana organisasi memilih strategi, aplikasi dan kebijakan organisasi yang tepat dengan berfokus pada Sistem Informasi/Teknologi Informasi (SI/TI). Dengan Perencanaan Strategis SI/TI yang tepat, akan membantu organisasi dalam mengembangkan kompetensi intinya untuk mampu bersaing dengan kompetitor-kompetitor lain.
Yang umum dicapai dalam proses perencanaan adalah:
1.            Penyelarasan SI/ TI dengan bisnis
2.            Competitive advantage melalui SI/ TI, dengan mengeksploitasi oportuniti dan melawan ancaman dari faktor eksternal dengan menggunakan kekuatan organisasi
3.            membangun pondasi yang rasional dan fleksibel untuk ke depannya
4.            membaiknya anggaran dan penggunaan sumber daya dan kemampuan untuk mengembangkan kasus cost/ benefit untuk jangka panjang atau pembangunan infrastruktur.

2.4 Pengawasan dam Pengendalian Strategis
2.4.1 Definisi Pengawasan dan Pengendalian
Pengawasan adalah proses dalam menetapkan ukuran kinerja dan pengambilan tindakan yang dapat mendukung pencapaian hasil yang diharapkan sesuai dengan kinerja yang telah ditetapkan tersebut.Controlling is the process of measuring performance and taking action to ensure desired results. (Schermerhorn,2002)
Pengawasan adalah proses untuk memastikan bahwa segala aktifitas yang terlaksana sesuai dengan apa yang telah direncanakan . the process of ensuring that actual activities conform the planned activities. (Stoner,Freeman,&Gilbert,1995)
Pengendalian:  adalah proses untuk menjamin agar kegiatan mengarah ke tujuan yang diinginkan
Unsur  Pengendalian:
            1.  Detektor atau sensor
            2.  Assesor atau penilai
            3.  Efektor atau pengubah
            4.  Jaringan Komunikasi
Pengendalian organisasi terdiri dari tiga jenis, yaitu pengendalian strategis, pengendalian manajemen dan pengendalian operasional. Pengendalian strategis merupakan proses dari evaluasi strategi, yang dilakukan baik strategi tersebut dirumuskan dan setelah diimplementasikan. Pengendalian manajemen berfokus pada pencapaian sasaran dari berbagai substrategi bersesuaian dengan strategi utama dan pencapaian sasaran dari rencana jangka menengah. Sedangkan pengendalian operasional berpusat pada kinerja individu dan kelompok yang dibandingkan dengan peran individu dan kelompok yang telah ditentukan oleh rencana organisasi. Masing-masing jenis pengendalian tersebut tidak terpisah dan tidak berbeda secara nyata serta dalam kenyataan mungkin tidak berbeda satu dengan yang lainnya.
Pengendalian strategi dipusatkan dengan mengikuti jalannya strategi yang dimplementasikan, mendeteksi setiap bidang masalah atau bidang masalah yang potensial dan membuat penyesuaian yang diperlukan. Newman and Logan menggunakan terminologi “pengendalian sistem kemudi” untuk menyoroti beberapa karakteristik penting dari pengendalian strategi. Biasanya, suatu rentang waktu yang penting terjadi antara awal implementasi strategi dengan pencapaian dari hasil yang diharapkannya. Selama waktu itu, sejumlah proyek dilaksanakan, investasi dibuat dan tindakan dilakukan untuk mengimplentasikan strategi baru. Juga situasi lingkungan dan internal perusahaan sedang tumbuh dan berkembang. Pengendalian strategi diperlukan untuk mengendalikan perusahaan melalui peristiwa tersebut. Pengendalian strategi harus menyediakan beberapa koreksi langsung berdasarkan pada kinerja menengah dan informasi baru.
Henry Mintzberg menyatakan bahwa persoalan sebagaimana baiknya organisasi membuat rencana strategi, tetapi strategi yang berbeda mungkin akan muncul. Memulai dengan strategi yang direncanakan atau yang diharapkan berhubungan dengan beberapa hal :
            Strategi yang diharapkan yang dapat direalisasikan yang disebut strategi dengan sengaja (deliberate strategy)
            Strategi yang diharapkan yang tidak dapat direalisasikan yang disebut strategi tak terealisasi (unrealized strategy)
            Strategi yang terealisasi yang tidak pernah diharapkan disebut strategi darurat (emergent strategy)
Robert Anthony dari Harvard Business School menyatakan bahwa perencanaan dan pengendalian dihubungkan antara keduanya secara dekat dalam organisasi sehingga untuk membuat pemisahan antara keduanya tidak diinginkan dan tidak diartikan. Perencanaan harus mendahului pengendalian, pengendalian harus merefleksikan perencanaan. Anthony menyarankan bahwa perencanaan dan pengendalian organisasi disegmantasi ke dalam tiga kategori, yaitu perencanaan strategis, pengendalian manajemen dan pengendalian tugas (operasional). Ia menyatakan bahwa perencanaan strategis berarti perencanaan dan pengendalian strategis, serupa pula dengan pengendalian manajemen adalah melibatkan aktivitas perencanaan dan pengendalian.
Pengendalian strategi menurut Schendel and Hofer berfokus pada dua pertanyaan (1) apakah strategi yang diimplementasikan sebagai yang direncanakan dan (2) apakah hasil yang dibuat oleh strategi merupakan yang diharapkan. Definisi ini merujuk pada kajian tradisional dan langkah umpan balik yang merupakan langkah akhir dari proses manajemen strategis. Model normatif dari proses manajemen strategis yang menggambarkan langkah-langkah utama tersebut mencakup perumusan strategi, implentasi strategi dan evaluasi (pengendalian) strategi.
Pengendalian strategi berpijak terutama pada proses pengendalian tradisional yang melibatkan kajian dan umpan balik kinerja untuk menentukan rencana, strategi dan sasaran yang telah dicapai dengan menghasilkan informasi yang digunakan untuk memecahkan masalah atau mengambil tindakan korektif.
Pengawasan strategis merupakan pengendalian yang memantau peristiwa yang mungkin mempengaruhi jalannya strategi baik di dalam maupun di luar perusahaan. Dibandingkan dengan pengendalian asumsi dan pengendalian implementasi, pengawasan strategis dirancang relatif kurang terfokus, terbuka dan aktivitas pencarian yang lebih luas. Ide dasar dibalik pengawasan strategis adalah beberapa bentuk pemantauan umum terhadap berbagai sumber informasi akan menemukan peluang penting tidak terduga yang sebelumnya tidak diantisipasi. Pengawasan strategis memunculkan cara yang serupa dengan melakukan pengamatan terhadap lingkungan, meskipun pengamatan terhadap lingkungan biasanya dilihat dari bagian dari siklus perencanaan yang secara kronologis dijadikan untuk menghasilkan informasi untuk rencana yang baru. Sebaliknya, pengawasan strategis dirancang untuk menyelamatkan strategi yang telah dibangun atas dasar berkesinambungan.

2.4.2 Tujuan dari Fungsi Pengawasan
            adaptasi lingkungan
            meminimalkan kegagalan
            meminimumkan biaya
            mengantisipasi kompleksitas dari organisasi



BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1)      Pengantar sistem informasi manajemen ada :
·         Konsep Dasar Sistem Konsep dasar sistem ada
·         Konsep Dasar Informasi
2)      Definisi  sistem informasi manajemen, istilah yang umum dikenal orang adalah sebuah sistem manusia/mesin yang terpadu (intregeted) untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi.
3)      Rencana strategis adalah pernyataan rencana spesifik mengenai bagaimana untuk mencapai ke arah masa depan yang akan diambil oleh entitas.
4)      Pengawasan strategis merupakan pengendalian yang memantau peristiwa yang mungkin mempengaruhi jalannya strategi baik di dalam maupun di luar perusahaan. Pengendalian strategi menurut Schendel and Hofer berfokus pada dua pertanyaan (1) apakah strategi yang diimplementasikan sebagai yang direncanakan dan (2) apakah hasil yang dibuat oleh strategi merupakan yang diharapkan.

3.2 Saran
Jika suatu perusahaan ingin mengembangkan bisnisnya ke dalam bisnis internasional maka harus memperhatikan sistem informasi manajemen yang berguna untuk menyediakan informasi yag akurat dan tepat waktu kepada manajemen untuk mempermudah proses pengambilan keputusan dan membuat organisasi dapat melakukan fungsi perencanaan , operasi secara efektif dan pengendalian