BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan
sistem informasi manajemen telah menyebabkan terjadinya perubahan yang cukup
signifikan dalam pola pengambilan keputusan yang dilakukan oleh manajemen baik
pada tingkat operasional (pelaksana teknis)
maupun pimpinan pada semua jenjang. Perkembangan ini juga telah
menyebabkan perubahan-perubahan peran dari para manajer dalam pengambilan
keputusan, mereka dituntut untuk selalu dapat memperoleh informasi yang paling
akurat dan terkini yang dapat digunakannya dalam proses pengambilan
keputusan.
Meningkatnya
penggunaan teknologi informasi, khususnya internet, telah membawa setiap orang
dapat melaksanakan berbagai aktivitas dengan lebih akurat, berkualitas, dan
tepat waktu. Setiap organisasi dapat
memanfaatkan internet dan jaringan teknologi informasi untuk menjalankan
berbagai aktivitasnya secara elektronis.
Para manajer di berbagai organisasi juga
diharapkan dapat dengan lebih mudah untuk menganalisis kinerjanya secara
konstan dan konsisten dengan pemanfaatan teknologi informasi yang
tersedia.
Dalam makalah sistem informasi manajemen
ini, topik-topik yang akan dibahas mengenai perkembangan dari sistem informasi
manajemen, tahap-tahap pengembangan sistem, dan peran penting dari sistem
pendukung untuk pengambilan keputusan. Pada bagian akhir makalah ini juga akan
dibahas mengenai bagaimana sistem pengamanan dan pengendalian dalam pemanfaatan
teknologi informasi di dalam sistem informasi manajemen.
1.2 Permasalahan
Pada makalah ini permasalahan yang akan dibahas
diantaranya :
- Bagaimana
Pengantar Sistem Informasi Manajemen itu?
- Apa Sistem
Informasi Manajemen Itu ?
- Bagaimana Perencanaan
Strategi Itu ?
- Bagaimana Pengawasan
Strategi Itu ?
1.3 Tujuan
Tujuan makalah ini untuk mengetahui
diantaranya:
- Untuk
Mengetahui Pengantar Sistem Informasi Manajemen
- Untuk
Mengetahui Sistem Informasi Manajemen
- Untuk
Mengetahui Perencanaan Strategi
- Untuk Mengetahui Pengawasan Strategi
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengantar
2.1.1 Konsep Dasar Sistem Konsep dasar sistem ada
- Definisi sistem
yang lebih menekankan pada prosedur adalah :
suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.
suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.
-
Suatu
prosedur adalah : suatu urut-urutan operasi klerikal (tulis-menulis), biasanya
melibatkan beberapa orang di dalam satu atau lebih departemen, yang diterapkan
untuk menjamin penanganan yang seragam dari transaksi-transaksi bisnis yang
terjadi.
-
Definisi
lain dari prosedur adalah : urut-urutan yang tepat dari tahapan-tahapan
instruksi yang menerangkan apa yang harus dikerjakan, siapa yang
mengerjakannya, kapan dikerjakan dan bagaimana mengerjakannya
-
Definisi
sistem yg lebih menekankan pada konponen/elemen adalah : kumpulan dari elemen-elemen
yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
-
Karakteristik
sistem yaitu : mempunyai komponen, batas sistem, lingkungan luar sistem,
penghubung, masukan, keluaran, pengolah/proses, dan sasaran atau tujuan.
-
Klasifikasi
sistem dari beberapa sudut pandang sebagai berikut :
1. Sistem sebagai sitem alamiah dan sistem
buatan manusia.
2. Sistem sebagai sistem abstrak dan
sistem fisik.
3. Sistem sebagai sistem tertentu
(deterministic) dan sistem tak tentu (probabilistic)
4. Sistem sebagai sitem tertutup dan
sistem terbuka.
2.1.2
Konsep Dasar Informasi
Didalam
organisasi sangat penting dalam mengelola sumberdaya-sumberdaya utama seperti
buruh, dan bahan mentah, tapi saat ini informasi juga merupakan sumberdaya yang
tidak kalah pentingnya harus dikelola. Para pembuat keputusan memahami bahwa
informasi tidak hanya sekedar produk sampingan bisnis yang sedang berjalan,
namun juga sebagai bahan pengisi bisnis dan menjadi faktor kritis dalam
menentukan kesuksesan atau kegagalan suatu usaha. Informasi ibarat darah yang
mengalir di dalam tubuh suatu organisasi. Sehingga informasi merupakan salah
satu bentuk sumber daya utama dalam suatu organisasi yang digunakan oleh
manager untuk mengendalikan perusahaan dalam mencapai tujuan.
-
Definisi informasi adalah : data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna
dan lebih berarti bagi yang menerimanya.
-
Data adalah : kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian–kejadian dan kesatuan
yang nyata.
-
Atau data adalah : representasi dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti
manusia (pegawai, mahasiswa, pelanggan), hewan, peristiwa, konsep, keadaan dll,
yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi atau
kombinasinya.
-
Siklus informasi : Data yang masih merupakan bahan mentah yang harus diolah untuk
menghasilkan informasi melalui suatu model.
Contoh sistem
informasi antara lain :
1.
Sistem
reservasi penerbangan, digunakan dalam biro perjalanan untuk melayani
pemesanan/pembelian tiket.
2.
Sistem POS
(Point Of Sale) yang diterapkan di pasar swalayan dengan dukungan barcode
reader untuk mempercepat pemasukan data.
3.
Sistem
layanan akademis yang memungkinkan mahasiswa memperoleh data akademis dan
mendaftar mata kuliah yang diambil pada tiap semester.
4.
Sistem
penjualan secara kredit agar dapat memantau hutang pelanggan yang jatuh tempo.
5.
Sistem
smart card yang dapat digunakan tenaga medis untuk mengetahui riwayat penyakit
pasien.
6.
Kemampuan
utama sistem Informasi melaksanakan komputasi numerik, bervolume besar dan
dengan kecepatan tinggi.
7.
menyediakan
kominukasi dalam organisasi atau antar organisasi yang murah.
8.
menyimpan
informasi dalam jumlah yang sangat besar dalam ruang yang kecil tetapi mudah
diakses.
9.
memungkinkan
pengaksesan informasi yang sangat banyak diseluruh dunia dengan cepat dan
murah.
10.
meningkatkan
efektifitas dan efisiensi orang-orang yang bekerja dalam kelompok dalam suatu
tempat atau beberapa lokasi.
11.
mengotomatisasikan
proses-proses bisnis dan tugas-tugas yang dikerjakan secara manual.
12.
mempercepat
pengetikan dan penyuntingan.
13.
pembiayaan
yang lebih murah daripada pengerjaan secara manual.
2.2 Sistem Informasi
Manajemen
2.2.1 Definisi Sistem Informasi Manajemen
SIM
bukan merupakan hal baru. Ruang lingkup SIM sebenarnya tertuang pada tiga kata
pembentuknya, yaitu “sistem”, “informasi”, dan “manajemen”. Sistem merupakan
kumpulan elemen yang saling berhubungan satu sama lain yang membentuk satu
kesatuan dalam usaha mencapai suatu tujuan. Di dalam perusahaan, yang dimaksud
elemen dari sistem adalah departemen-departemen internal, seperti persediaan
barang mentah, produksi, persediaan barang jadi, promosi, penjualan, keuangan,
personalia; serta pihak eksternal seperti supplier dan konsumen yang saling
terkait satu sama lain dan membentuk satu kesatuan usaha. Informasi adalah
hasil pemrosesan data yang diperoleh dari setiap elemen sistem tersebut menjadi
bentuk yang mudah dipahami dan merupakan pengetahuan yang relevan yang
dibutuhkan oleh orang untu menambah pemahamannya terhadap fakta-fakta yang ada.
Informasi bagi setiap elemen akan berbeda satu sama lain sesuai dengan
kebutuhannya masing-masing Manajemen terdiri dari proses atau kegiatan yang
dilakukan oleh pengelola perusahaan seperti merencanakan (menetapkan strategi,
tujuan dan arah tindakan), mengorganisasikan, memprakarsai, mengkoordinir dan
mengendalikan operasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Informasi
dapat diibaratkan sebagai darah yang mengalir di dalam tubuh manusia, seperti
halnya informasi di dalam sebuah perusahaan yang sangat penting untuk mendukung
kelangsungan perkembangannya, sehingga terdapat alasan bahwa informasi sangat
dibutuhkan bagi sebuah perusahaan. Akibat bila kurang mendapatkan informasi,
dalam waktu tertentu perusahaan akan mengalami ketidakmampuan mengontrol sumber
daya, sehingga dalam mengambil keputusan-keputusan strategis sangat terganggu,
yang pada akhirnya akan mengalami kekalahan dalam bersaing dengan lingkungan
pesaingnya. Disamping itu, sistem informasi yang dimiliki seringkali tidak
dapat bekerja dengan baik.
Masalah utamanya adalah bahwa
sistem informasi tersebut terlalu banyak informasi yang tidak bermanfaat atau
berarti (sistem terlalu banyak data). Memahami konsep dasar informasi adalah
sangat penting (vital) dalam mendesain sebuah sistem informasi yang efektif
(effective business system). Menyiapkan langkah atau metode dalam menyediakan
informasi yang berkualitas adalah tujuan dalam mendesain sistem baru.
Sebuah perusahaan mengadakan
transaksi-transaksi yang harus diolah agar bisa menjalankan kegiatannya
sehari-hari. Daftar gaji harus disiapkan, penjualan dan pembayaran atas
perkiraan harus dibutuhkan: semua ini dan hal-hal lainnya adalah kegiatan
pengolahan data dan harus dianggap bersifat pekerjaan juru tulis yang mengikuti
suatu prosedur standar tertentu.
Komputer bermanfaat utnuk
tugas-tugas pengolahan data semacam ini, tetapi sebuah sistem informasi
menajemen melkasanakan pula tugas-tugas lain dan lebih dari sekedar sistem
pengolahan data. Adalah sistem pengolahan informasi yang menerapkan kemampuan
komputer untuk menyajikan informasi bagi manajemen dan bagi pengambilan
keputusan.
Definisi sistem
informasi manajemen, istilah yang umum dikenal orang
adalah sebuah sistem manusia/mesin yang terpadu (intregeted) untuk menyajikan
informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan
dalam sebuah organisasi. Sistem ini menggunakan perangkat keras (hardware) dan
perangkat lunak (software) komputer, prosedur pedoman, model manajemen dan
keputusan, dan sebuah “data base”.
2.2.2 Konsep Dasar Informasi
Terdapat
beberapa definisi, antara lain :
1.
Data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi
yang menerimanya.
2.
Sesuatu yang nyata atau setengah nyata yang dapat mengurangi derajat
ketidakpastian tentang suatu keadaan atau kejadian. Sebagai contoh, informasi
yang menyatakan bahwa nilai rupiah akan naik, akan mengurangi ketidakpastian
mengenai jadi tidaknya sebuah investasi akan dilakukan.
3.
Data organized to help
choose some current or future action or nonaction to fullfill company goals
(the choice is called business decision making)
2.2.3
Fungsi / Manfaat Sistem Informasi Manajemen
Supaya informasi yang dihasilkan
oleh sistem informasi dapat berguna bagi manajamen, maka analis sistem harus
mengetahui kebutuhan-kebutuhan informasi yang dibutuhkannya, yaitu dengan
mengetahui kegiatan-kegiatan untuk masing-masing tingkat (level) manajemen dan
tipe keputusan yang diambilnya. Berdasarkan pada pengertian-pengertian di atas,
maka terlihat bahwa tujuan dibentuknya Sistem Informasi Manajemen atau SIM
adalah supaya organisasi memiliki informasi yang bermanfaat dalam pembuatan
keputusan manajemen, baik yang meyangkut keputusan-keputusan rutin maupun
keputusan-keputusan yang strategis.
Sehingga SIM adalah suatu sistem yang menyediakan kepada
pengelola organisasi data maupun informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan
tugas-tugas organisasi.
Beberapa manfaat atau fungsi sistem informasi antara lain adalah sebagai berikut:
1. Menjamin tersedianya kualitas
dan keterampilan dalam memanfaatkan sistem informasi secara kritis.
2. Mengembangkan proses perencanaan
yang efektif.
3. Mengidentifikasi
kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan pendukung sistem informasi.
4. Menetapkan investasi yang akan
diarahkan pada sistem informasi.
5. Mengantisipasi dan memahami
konsekuensi-konsekuensi ekonomis dari sistem informasi dan teknologi baru.
6. Memperbaiki produktivitas
dalam aplikasi pengembangan dan pemeliharaan sistem.
7. Organisasi menggunakan sistem
informasi untuk mengolah transaksi-transaksi, mengurangi biaya dan menghasilkan
pendapatan sebagai salah satu produk atau pelayanan mereka.
8. Bank menggunakan sistem
informasi untuk mengolah cek-cek nasabah dan membuat berbagai laporan rekening
koran dan transaksi yang terjadi.
2.3 Perencanaan Strategis
2.3.1 Definisi Perencanaan Strategis
Rencana
strategis adalah pernyataan rencana spesifik mengenai bagaimana untuk mencapai
ke arah masa depan yang akan diambil oleh entitas. Sedangkan perencanaan
strategis adalah proses memutuskan program-program yang akandilaksanakan oleh
organisasi dan perkiraan jumlah sumber daya yang akan dialokasikan ke setiap
program jangka panjang selama beberapa tahun ke depan. Hasil dari proses
perencanaan strategi berupa dokumen yang dinamakan strategic plan yang berisi
informasi tentang program-program beberapa tahunyang akan datang.
Perencanaan strategis sistem ini akan memberikan gambaran bagaimana cara
pendekatan untuk melakukan perencanaan sistem informasi teknologi informasi
secara strategis dalam perusahaan. Perencanaan strategis sangat penting
dilihat dari berbagai aspek, antara lain:
·
Strategi Bisnis,
·
Perkembangan Teknis Global,
·
Kebutuhan Aplikasi dan Infrastruktur,
·
Sumber
Daya Manusia, Keuangan dan lain-lain.
Semua
elemen-elemen ini perlu dijadikan satu sehingga rencana akhir (TI Plan) merupakan
suatu rencana yang menyeluruh dan didukung perusahaan secara utuh. Dalam
mencapai rencana strategis yang lengkap dan efisien, seorang perencana perlu
mengetahui pendekatan-pendekatan metodologis (proven method).
Perencanaan
strategis (strategic plan) harus bisa memberikan jalur migrasi (migration
path) yang bisa mengatasi kelemahan-kelemahan yang ada, mengeksploitasi
kekuatan dan memunculkan kebutuhan-kebutuhan baru. Strategi, didefinisikan
dalam buku ini, adalah “serangkaian aksi yang terintegrasi dan diarahkan
untuk meningkatkan kesejahteraan dan kekuatan perusahaan dalam jangka panjang“.
Oleh sebab itu, rencana (plan) harus terintegrasi tidak hanya dalam
hal informasi, sistem dan teknologi melalui kegiatan yang koheren, akan tetapi
juga dalam hal perkembangan kebutuhan bisnis. “Jangka panjang” menandakan
ketidakpastian, baik dalam kebutuhan bisnis dan potensi keuntungan yang bisa
ditawarkan oleh beragam aplikasi dan teknologi. Satu-satunya hal yang pasti
adalah perubahan. Perubahan keadaan menandakan bahwa organisasi harus mampu
memberikan respons terhadap masalah dan oportuniti yang tidak terduga.
Oleh sebab
itu, pendekatan strategis jangan sampai memberikan rencana yang kaku, tapi dia
harusnya menjadi sebuah lingkungan sistem informasi bisnis yang bisa
beradaptasi begitu ada perubahan dalam lingkungan (environment).
Sistem
Informasi dapat mengubah cara berkompetisi dalam bisnis. Membangun strategi
Sistem Informasi (SI) atau Teknologi Informasi (TI) dimaksudkan sebagai
berpikir strategis dan merencanakan manajemen jangka panjang yang efektif serta
pengaruh optimal informasi dalam segala bentuk. Sistem Informasi dan Teknologi
Informasi dengan menggunakan sarana manual dan sistem komputer, teknologi komputer,
dan telekomunikasi. Termasuk di dalamnya aspek organisasi dari manajemen Sistem
Informasi atau Teknologi Informasi.
Peran
strategis sistem informasi mencakup penggunaan teknologi informasi untuk
menghasilkan produk, layanan dan kemampuan yang dapat memberi keunggulan
strategis dalam berkompetisi menghadapi pasar global.
Strategi SI
membawa bersama tujuan bisnis perusahaan, pemahaman mengenai informasi yang
diperlukan untuk mendukung tercapainya tujuan, dan implementasi sistem komputer
untuk menyediakan informasi yang dimaksud. Strategi SI/TI merupakan rencana
untuk membangun sistem menuju visi masa depan dari peran SI dalam organisasi.
2.3.2 Tujuan Perencanaan Strategi
Tujuan utama
perencanaan strategis informasi adalah mempersiapkan rencana bagi pengelolaan
analisis, perancangan dan pengembangan sistem berbasis komputer. Perencanaan
Strategis Sistem Informasi (Strategic Information System Planning/SISP)
digunakan untuk mendukung strategi bisnis organisasi agar mampu mencapai tujuan
bisnisnya dengan lebih cepat. Kemampuan tersebut terkait langsung dengan
bagaimana organisasi memilih strategi, aplikasi dan kebijakan organisasi yang
tepat dengan berfokus pada Sistem Informasi/Teknologi Informasi (SI/TI). Dengan
Perencanaan Strategis SI/TI yang tepat, akan membantu organisasi dalam
mengembangkan kompetensi intinya untuk mampu bersaing dengan
kompetitor-kompetitor lain.
Yang umum dicapai dalam proses perencanaan adalah:
1.
Penyelarasan SI/ TI dengan bisnis
2.
Competitive advantage melalui SI/ TI, dengan
mengeksploitasi oportuniti dan melawan ancaman dari faktor eksternal dengan
menggunakan kekuatan organisasi
3.
membangun pondasi yang rasional dan fleksibel untuk ke
depannya
4.
membaiknya anggaran dan penggunaan sumber daya dan
kemampuan untuk mengembangkan kasus cost/ benefit untuk jangka panjang atau
pembangunan infrastruktur.
2.4 Pengawasan dam
Pengendalian Strategis
2.4.1 Definisi Pengawasan
dan Pengendalian
Pengawasan adalah proses dalam menetapkan ukuran kinerja dan pengambilan
tindakan yang dapat mendukung pencapaian hasil yang diharapkan sesuai dengan
kinerja yang telah ditetapkan tersebut.Controlling is the process of
measuring performance and taking action to ensure desired results.
(Schermerhorn,2002)
Pengawasan adalah proses untuk memastikan bahwa segala aktifitas yang
terlaksana sesuai dengan apa yang telah direncanakan . the process of
ensuring that actual activities conform the planned activities. (Stoner,Freeman,&Gilbert,1995)
Pengendalian: adalah proses untuk
menjamin agar kegiatan mengarah ke tujuan yang diinginkan
Unsur Pengendalian:
–
1. Detektor atau sensor
–
2. Assesor atau penilai
–
3. Efektor atau pengubah
–
4. Jaringan Komunikasi
Pengendalian organisasi terdiri dari tiga jenis, yaitu
pengendalian strategis, pengendalian manajemen dan pengendalian operasional. Pengendalian
strategis merupakan proses dari evaluasi strategi, yang dilakukan baik strategi
tersebut dirumuskan dan setelah diimplementasikan. Pengendalian manajemen
berfokus pada pencapaian sasaran dari berbagai substrategi bersesuaian dengan
strategi utama dan pencapaian sasaran dari rencana jangka menengah. Sedangkan
pengendalian operasional berpusat pada kinerja individu dan kelompok yang
dibandingkan dengan peran individu dan kelompok yang telah ditentukan oleh
rencana organisasi. Masing-masing jenis pengendalian tersebut tidak terpisah
dan tidak berbeda secara nyata serta dalam kenyataan mungkin tidak berbeda satu
dengan yang lainnya.
Pengendalian strategi dipusatkan dengan mengikuti
jalannya strategi yang dimplementasikan, mendeteksi setiap bidang masalah atau
bidang masalah yang potensial dan membuat penyesuaian yang diperlukan. Newman
and Logan menggunakan terminologi “pengendalian sistem kemudi” untuk menyoroti
beberapa karakteristik penting dari pengendalian strategi. Biasanya, suatu
rentang waktu yang penting terjadi antara awal implementasi strategi dengan
pencapaian dari hasil yang diharapkannya. Selama waktu itu, sejumlah proyek
dilaksanakan, investasi dibuat dan tindakan dilakukan untuk mengimplentasikan
strategi baru. Juga situasi lingkungan dan internal perusahaan sedang tumbuh
dan berkembang. Pengendalian strategi diperlukan untuk mengendalikan perusahaan
melalui peristiwa tersebut. Pengendalian strategi harus menyediakan beberapa
koreksi langsung berdasarkan pada kinerja menengah dan informasi baru.
Henry Mintzberg menyatakan bahwa persoalan sebagaimana
baiknya organisasi membuat rencana strategi, tetapi strategi yang berbeda
mungkin akan muncul. Memulai dengan strategi yang direncanakan atau yang
diharapkan berhubungan dengan beberapa hal :
•
Strategi yang diharapkan yang dapat direalisasikan yang disebut strategi
dengan sengaja (deliberate strategy)
•
Strategi yang diharapkan yang tidak dapat direalisasikan yang disebut
strategi tak terealisasi (unrealized strategy)
•
Strategi yang terealisasi yang tidak pernah diharapkan disebut strategi
darurat (emergent strategy)
Robert Anthony dari Harvard Business School menyatakan
bahwa perencanaan dan pengendalian dihubungkan antara keduanya secara dekat
dalam organisasi sehingga untuk membuat pemisahan antara keduanya tidak
diinginkan dan tidak diartikan. Perencanaan harus mendahului pengendalian,
pengendalian harus merefleksikan perencanaan. Anthony menyarankan bahwa
perencanaan dan pengendalian organisasi disegmantasi ke dalam tiga kategori,
yaitu perencanaan strategis, pengendalian manajemen dan pengendalian tugas
(operasional). Ia menyatakan bahwa perencanaan strategis berarti perencanaan
dan pengendalian strategis, serupa pula dengan pengendalian manajemen adalah
melibatkan aktivitas perencanaan dan pengendalian.
Pengendalian strategi menurut Schendel and
Hofer berfokus pada dua pertanyaan (1) apakah strategi yang diimplementasikan
sebagai yang direncanakan dan (2) apakah hasil yang dibuat oleh strategi
merupakan yang diharapkan. Definisi ini merujuk pada kajian tradisional dan
langkah umpan balik yang merupakan langkah akhir dari proses manajemen
strategis. Model normatif dari proses manajemen strategis yang menggambarkan
langkah-langkah utama tersebut mencakup perumusan strategi, implentasi strategi
dan evaluasi (pengendalian) strategi.
Pengendalian strategi berpijak terutama pada proses
pengendalian tradisional yang melibatkan kajian dan umpan balik kinerja untuk
menentukan rencana, strategi dan sasaran yang telah dicapai dengan menghasilkan
informasi yang digunakan untuk memecahkan masalah atau mengambil tindakan
korektif.
Pengawasan strategis merupakan pengendalian yang memantau
peristiwa yang mungkin mempengaruhi jalannya strategi baik di dalam maupun di
luar perusahaan. Dibandingkan dengan pengendalian asumsi dan pengendalian
implementasi, pengawasan strategis dirancang relatif kurang terfokus, terbuka
dan aktivitas pencarian yang lebih luas. Ide dasar dibalik pengawasan strategis
adalah beberapa bentuk pemantauan umum terhadap berbagai sumber informasi akan
menemukan peluang penting tidak terduga yang sebelumnya tidak diantisipasi. Pengawasan
strategis memunculkan cara yang serupa dengan melakukan pengamatan terhadap
lingkungan, meskipun pengamatan terhadap lingkungan biasanya dilihat dari
bagian dari siklus perencanaan yang secara kronologis dijadikan untuk
menghasilkan informasi untuk rencana yang baru. Sebaliknya, pengawasan
strategis dirancang untuk menyelamatkan strategi yang telah dibangun atas dasar
berkesinambungan.
2.4.2 Tujuan dari Fungsi
Pengawasan
•
adaptasi
lingkungan
•
meminimalkan
kegagalan
•
meminimumkan
biaya
•
mengantisipasi
kompleksitas dari organisasi
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1) Pengantar sistem informasi manajemen ada :
·
Konsep
Dasar Sistem Konsep dasar sistem ada
·
Konsep
Dasar Informasi
2) Definisi sistem informasi manajemen, istilah yang umum dikenal orang adalah sebuah sistem manusia/mesin yang
terpadu (intregeted) untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi,
manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi.
3) Rencana strategis adalah pernyataan
rencana spesifik mengenai bagaimana untuk mencapai ke arah masa depan yang akan
diambil oleh entitas.
4) Pengawasan strategis
merupakan pengendalian yang memantau peristiwa yang mungkin mempengaruhi jalannya
strategi baik di dalam maupun di luar perusahaan. Pengendalian strategi menurut Schendel
and Hofer berfokus pada dua pertanyaan (1) apakah strategi yang
diimplementasikan sebagai yang direncanakan dan (2) apakah hasil yang dibuat
oleh strategi merupakan yang diharapkan.
3.2 Saran
Jika suatu
perusahaan ingin mengembangkan bisnisnya ke dalam bisnis internasional maka harus
memperhatikan sistem informasi manajemen yang berguna untuk menyediakan
informasi yag akurat dan tepat waktu kepada manajemen untuk mempermudah proses
pengambilan keputusan dan membuat organisasi dapat melakukan fungsi perencanaan
, operasi secara efektif dan pengendalian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar