Sabtu, 29 April 2023

TAKUT MEMBUAT KESALAHAN

ketika saya diundang sebagai pembicara untuk seminar lain di kampus yang  sama, saya berkesempatan bertanya langsung padanya. "sebenarnya apa yang kamu takutkan?"

ia menjawab, "takut menghadapi orang banya".

saya tanya lagi,"memangnya orang banyak akan berbuat apa sih? kok sampai harus takut?"

ia sendiri bingung, sampai akhirnya ia sadar bahwa yang ditakutinya hanya satu yaitu "takut melakukan kesalahan"

sinta lupa kata-kata john maxwell yang berbunyi "kesalahan terbesar yang kita perbuat dalam hidup ini adalah takut membuat kesalahan". rasa takut membuat kesalahan, apa jadinya dengan hasil lukisannya?
jangan-jangan ia tidak akan pernah mulai melukis.

ketika berhenti kerja karena tidak cocok dengan pemegang saham yang baru, martin ingin memulai bisnis baru di bidang perlengkapan komputer. tapi berbulan-bulan ia ragu-ragu karena takur gagal. uang pesangon yang akan dijadikan modal sudah mulai berkurang karena terpakai untuk biaya hidup sehari-hari. ia pun semakin was-was. memang ia takut gagal karena modalnya pas-pasan. tapi semakin ia menunda bisnisnya, maka modalnya juga akan semakin berkurang. martin harus bertindak cepat.

untunglah kemudian ia sadar bahwa ketakutannya harus diatasi. ia pun bertanya pada temannya yang sudah berhasil di bidang yang sama. ia memperlajari segala seluk beluk bisnis itu lebih mendalam agar ia dapat mengurangi kemungkinan resiko gagal. akhirnya ia mulai juga. bulan ketiga ia sudah mendapat untung besar. tahun kedua ia sudah memiliki dua toko komputer di jakarta, bahkan tahun ini ia akan membuka dua toko lagi di tangerang dan bekasi.

rosa menunda-nunda keputusan untuk mengambil waralaba sebuah restoran cepat saji dan membukanya di bandung. dari hasil analisanya, ia yakin bahwa pasti restoran itu laku karena lingkungan itu cukup ramai dan di situ belum ada restoran cepat saji yang enak. tapi ia takut salah.

empat bulan kemudian orang lain membuka waralaba restoran tersebut di lingkungan yang sama. ternyata hasilnya sangat memuaskan. tiap hari restoran itu dipenuhi pelanggan 'life must go on!'
ketika rosa menunda tindakannya karena takut salah, orang lain telah mengambil kesempatan itu.
karena sinta takut melakukan kesalahan sehingga ia menolak menjadi pembawa acara, orang lainlah yang memperoleh kesempatan untuk belajar.

isna harus menjadi pembicara di sebuah konferensi pers dalam rangka peluncuran produk baru.
dalam acara tersebut, isna berusaha menjawab semua pertanyaan sebaik mungkin. rolan, rekan kerjanya, ebrkomentar di belakang. "dia bicaranya salah. kalau saya mau, saya bisa memojokkannya sekarang. saya bisa mempermalukannya didepan orang banyak."

sungguh sangat disayangkan. bukannya mendukung atau melakukan hal lain yang lebih bermanfaat, rolan justru berpikir negatif. jelas sekali terlihat bahwa ia sebenarnya iri melihat isna duduk di meja depan sedangkan ia sendiri tidak kelihatan. kalau ia berpikiran benar, tidak mungkin ia mengucapkan kata-kata yang merendahkan orang lain seperti itu. untuk apa ia mempermalukan isna? supaya ia sendiri kelihatan hebat? kelicikan hatinya sudah terlihat.

Tidak ada komentar: